1.
Liberalisme
Liberalisme adalah suatu ideologi atau ajaran
tentang negara, ekonomi dan masyarakat yang mengharapkan kemajuan di bidang
budaya, hukum, ekonomi dan tata kemasyarakatan atas dasar kebebasan individu
yang dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya sebebas mungkin. Liberalisme
ekonomi mengajarkan kemakmuran orang perorang dan masyarakat seluruhnya
diusahakan dengan memberi kesempatan untuk mengejar kepentingan masing-masing
dengan sebebas-bebasnya.
Neo-Liberalisme yang timbul setelah perang dunuia I
berpegang pada persaingan bebas di bidang politik ekonomi dengan syarat
memperhatikan/membantu negara-negara lemah/ berkembang. Dibandingkan dengan
ideologi Pancasila, apabila ideologi Liberalisme lebih menekankan kepada
kepentingan individu dan persaingan bebas, sedang ideologi pancasila
mengutamakan kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong-royongan. Demokrasi liberal
lebih bersifat formalistis, demokrasi Pancasila mengutamakan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
Kapitalisme bila dilihat dari sisi ekonomi diartikan sebagai sistemekonomi di
mana bahan baku distribusinya secara pribadi dimiliki dan dikembangkan.
Sedangkan bila dilihat dari sisi politik, Kapitalisme adalah sistem
sosial berdasarkan hak asasi manusia. Untuk mendapatkan sistem ekonomi dimana
“produksi dan distribusi dimiliki secara pribadi”, harus mempunyai hak
individual dan terutama hak properti, Milton Friedman cenderung untuk
mengfektifkan pasar bebas (free market), dimana mereka mengklaim promosi
kebebasan individu dan demokrasi. Sedangkan menurut Marx, Kapitalisme adalah
hasil karya dari pasar pekerja (labor-market).
Perkembangan ekonomi yang pesat di eropa akibat Liberalisme
menimbulakan suatu ideologi yang baru, yang bersumber pada modal pribadi atau
modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasar bebas. Ideologi ini
disebut Kapitalisme. Sebenarnya bentuk awal dari Kapitalisme adalah
Merkantilisme yang berkembang di eropa dan Timur Tengah pada Abad pertengahan.
Pada dasarnya inti Merkantilisme dan Kapitalisme sama, yaitu untuk
mencapai keuntungan. Namun seiring berjalannya waktu merkantilisme di eropa
berpadu dengan praktek ekonomi yang kemudian disebut Kapitalisme.
Kapitalisme yang berkembang menyebabkan
munculnya negara-negara yang kuat dan kaya, sehingga berambisi untuk memperluas
wilayahnya. Kemudian timbullah suatu ideologi baru yaitu Kolonialisme.
Upaya untuk memperluas wilayah tersebut berupa klaim atas yang dikuasai dan
disusul dengan pemindahan penduduk.
3.
Kolonialisme
Kolonialisme adalah paham tentang penguasa oleh suatu negara atas daerah / bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu. Faktor penyebab timbulnya kolonialisme : keinginan untuk menjadi bangsa yang terkuat, menyebarkan agama dan ideologi, kebanggan atas bangsa yang istimewa, keinginan untuk mencari sumber kekayaan alam dan tempat pemasaran hasil industrinya.
Kolonialisme adalah paham tentang penguasa oleh suatu negara atas daerah / bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu. Faktor penyebab timbulnya kolonialisme : keinginan untuk menjadi bangsa yang terkuat, menyebarkan agama dan ideologi, kebanggan atas bangsa yang istimewa, keinginan untuk mencari sumber kekayaan alam dan tempat pemasaran hasil industrinya.
Tipe-tipe Kolonialisme adalah :
- Koloni Penduduk : jika terjadi migrasi besar-besaran ke negara asing dan kemudian menjadi tanah air baru. Misalnya Amerika Utara dan Kanada.
- Koloni kelebihan penduduk : seperti koloni-koloni bangsa italia dan jepang.
- Koloni deportasi : tanah koloni yang dikerjakan oleh orang-orang buangan. Misalnya Australia.
- Koloni eksploitasi : daerah jajahan yang dikerjakan hanya untuk mencari keuntukngan. Misalnya Hindia Belanda.
- Koloni sekunder : tanah-tanah koloni yang tidak menguntungkan ibu-negeri, tapi perlu dipertahankan karena kepentingan strategi
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. jimmydj81.blogspot.com berhak menyaring Komentar yang akan ditampilkan.