Search This Blog

Monday, August 20, 2012

Mengenal Ideologi Komunisme dan Pengaruhnya di Indonesia


Komunisme berasal dari "Manifest der Kommunistischen" (Manifesto Komunis, manifesto artinya "pernyataan sikap") yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada tanggal 21 Februari 1848. Awalnya, Komunisme adalah koreksi dari ideologi kapitalisme, bermaksud meningkatkan kesejahteraan buruh. Sebelum mencapai komunisme murni, harus mencapai sosialisme terlebih dulu. Asas sosialisme meliputi kepemilikan negara atas segalanya, kesetaraan ekonomi, pengelolaan nasional atas badan usaha, dan sentralisasi kekuasaan. Demokrasi yang diterapkan adalah Demokrasi Terpimpin, jadi rakyat tetap berpendapat, tapi keputusan terakhir ada di Presiden, dan tak dapat ditentang. Ada beberapa ideologi komunisme yang dianut :
1.      Marxisme (sebagai dasar untuk para penganut ideologi komunis).
2.      Marxisme-Leninisme
Esensi dari komunisme ini adalah masyarakat utopia, yang artinya, memiliki tingkat kesejahteraan yang sama, menghilangkan kesenjangan yang terjadi di suatu masyarakat negara. Soal ketidakpercayaan terhadap Tuhan, sebenarnya komunis tidak mengajarkan atheisme/irreligius (tak beragama); terkadang pemimpin menjadi keterlaluan, dan rakyat mulai memperlakukan pemimpin sebagaimana Tuhan (protokoler, seperti di Korea Utara, rakyat menyembah pemimpin). Komunisme juga mengajarkan persamaan kelas, jadi tidak ada sistem "kasta" dalam ideologi ini (maka itu, sesama komunis memanggilnya "kawan"/"comrade"). Sampai tahun 2005, dilaporkan ada 5 negara yang berpaham komunis: Cina (sekarang sedang peralihan ke liberal), Kuba, Laos, Vietnam, dan Korea Utara (komunis Juche, yang ekonominya tidak bergantung ke sesama negara komunis; berdiri dengan kaki sendiri secara harfiah). Berikut ini adalah asas komunisme :
1.      Kesejahteraan rakyat yang sama (sama rata sama rasa)
2.      Persamaan derajat/kelas masyarakat
3.      Pemusatan ekonomi, kekuasaan (diktatorisme proletariat/pro rakyat kecil), dan demokrasi (Demokrasi Terpimpin)
4.      Perencanaan Ekonomi oleh pemerintah
5.      Pengakuan pemerintah atas pemilikan pribadi (jadi istilahnya "common ownership"/kepemilikan bersama)
6.      Rasa nasionalisme dan internasionalisme antarnegara komunis yang tinggi (maka itu, komunisme di berbagai belahan dunia berhubungan satu sama lain)
7.      Penyatuan ideologi masyarakat ke komunisme (tidak ada liberalisme)
Jaman dulu, basis komunis ada di beberapa negara :
1.      Soviet
2.      Rusia
3.      Cina
4.      Indonesia
Indonesia pernah menjadi basis komunis terbesar di Asia setelah Cina. Komunis dibawa ke Indonesia oleh Hendric Joseph Fransiscus Marie Sneevliet , melalui ISDV (Perkumpulan Sosial Demokrat Hindia Belanda, menyusup lewat Serikat Islam). Kemudian, ISDV berevolusi menjadi PKI pada tahun 1920an, dan mulai menerapkan asas-asas yang ane sebutkan di atas. Proletariatisme (Pro rakyat kecil) di Indonesia-lah yang paling berpengaruh. Partai Komunis Indonesia juga merupakan partai komunis terbesar di Asia, selain Cina, dengan anggota utama (anggota PKI 3.5 juta orang, dan kader-kader dari organisasi afiliasi PKI yang berjumlah 3 juta orang. Saat Soekarno memimpin, Indonesia cenderung mengarah ke komunisme, karena penerapan Demokrasi Terpimpin dan penerapan Nasakom (Nasionalis, Agama dan Komunisme). Setelah reformasi, gerakan komunis bangkit (secara rahasia tanpa partai, karena dilarang bikin partai komunis; tapi ada satu partai sosialis: Partai Rakyat Demokratik). Jika Gerakan 30 September tidak terjadi, Indonesia bisa jadi negara komunis yang besar, mengikuti langkah Soviet, namun insiden G30S, yang menurut Soeharto didalangi PKI (padahal bukan, ini pengambinghitaman komunis), yang menyengsarakan rakyat: yang menurut Soeharto komunis (padahal belum tentu benar komunis) dibantai. Banyak juga yang jadi tahanan politik karena ini (jujur, menurut ane, pelarangan komunis di Indonesia=pelarangan kebebasan berideologi di Indonesia=pelanggaran HAM). Pengaruh komunis lain juga masih ada di Indonesia: sikap protokoler, mengagungkan pemimpin. Sebenarnya sikap ini gak perlu dimiliki, toh presiden juga manusia (di Chile, penambang yang terperangkap biasa aja tuh sama presidennya, sama-sama manusia kenapa harus diagung-agungin sih?). Komunisme, meskipun hampir punah, masih terus eksis. Di Eropa, partai komunis menjadi oposisi, dan berusaha mencegah usaha pemerintah yang mungkin berujung ke tirani (kekuasaan absolut). Seharusnya kebebasan berideologi yang diterapkan di Eropa ini diterapkan juga di Indonesia (meskipun Eropa liberal).

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. jimmydj81.blogspot.com berhak menyaring Komentar yang akan ditampilkan.