Pernah dengar tidak istilah ini
???, biasanya siswa bertanya kepada temanya, ada yang bilang pernah dan ada
yang tidak, nah bagi yang pernah ataupun tidak bisa kamu baca istilah - istilah
di bawah ini, mungkin juga para mahasiswa Hukum yang masih MaBa, nah para
senior yang punya banyak pengetahuan tolong di tambahkan di komentar, Artikel
ini bisa juga di katakan kamus kecil PKn. nah langsung saja di baca....
Abolisi
|
:
|
Peniadaan
peristiwa pidana / Ampunan yang berikan presiden sebelum hakim memutuskan
perkara
|
Absolut
|
:
|
|
Agrarische Wet
|
:
|
Undang
- Undang Agraria
|
Akuntan Publik
|
:
|
Ahli
dibidang akuntansi yang terdaftar pada register negara dan mempunyai izin
Menteri Keuangan untuk membuka kantor (swasta) yang bertugas memberikan
layanan jasa akuntansi kepada masyarakat atas pembayaran tertentu
|
Aliansi
|
:
|
Ikatan
antara dua negara atau lebih dengan tujuan politik
|
Amandemen
|
:
|
Perubahan/Usul
perubahan undang-undang yang dibicarakan Dewan Perwakilan Rakyat
|
Amnesti
|
:
|
Pengampunan
atau penghapusan hukuman yang diberikan kepala negara kepada seseorang atau
sekelompok orang yang telah melakukan tindak pidana tertentu
|
Analisis
|
:
|
Penyelidikan
untuk mengetahui kebenaran
|
Anarkhis
|
:
|
Keadaan
yang serba kacau, rusuh dan mengabaikan hukum
|
Anarkisme
|
:
|
Ajaran
(paham) yang menentang setiap kekuatan negara,teori politik yang tidak
menyukai adanya pemerintahan dan undang-undang
|
Anasional
|
:
|
Tidak
berwatak (bersifat, bereiri) nasional, tidak setia kepada bangsa sendiri
(termasuk budaya, sifat, dsb)
|
Angket
|
:
|
Daftar
pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dng ruang untuk jawaban bagi
setiap pertanyaan; / meriksaan saksi dl persidangan perkara perdata, baik yg
diajukan oleh penggugat maupun oleh tergugat; / penyelidikan oleh lembaga
perwakilan rakyat thd kegiatan pemerintah
|
Animisme
|
:
|
Kepercayaan
kepada roh yang mendiami semua benda (pohon, batu, sungai, gunung, dsb)
|
Animo
|
:
|
Hasrat
dan keinginan yang kuat untuk berbuat
|
Antarnegara
|
:
|
Antara
negara yg terdapat dl lingkungan tertentu
|
Antikorupsi
|
:
|
Suatu
sikap dan perbuatan yang menolak dan/atau berjuan untuk mencega dab
memberantas segala tindakan pidana
korupsi
|
Aparatur
|
:
|
Alat
(negara, pemerintah, para pegawai negeri)
|
Aparatur Negara
|
:
|
Alat
perlengkapan negara, terutama meliputi bidang kelembagaan, ketatalaksanaan,
dan kepegawaian, yang mempunyai tanggung jawab melaksanakan roda pemerintahan
sehari-hari
|
Aparatur Pemerintah
|
:
|
Pegawai
Negeri; alat negara; aparatur negara
|
Apatis
|
:
|
acuh
tidak acuh, tidak peduli, masa bodoh
|
Apatride
|
:
|
Tidak
memiliki kewarganegaraan, tanpa kewarganegaraan
|
Apresiasi
|
:
|
1.
Kesadaran thd nilai seni dan budaya; 2 penilaian (penghargaan) thd sesuatu; 3
kenaikan nilai barang krn harga pasarnya naik atau permintaan akan barang itu
bertambah;
|
Argumentasi
|
:
|
Alasan/dalih
|
Arogansi
|
:
|
Kesombongan,
Keangkuhan
|
Aspirasi
|
:
|
Harapan
atau tujuan untuk keberhasilan di masa yang akan datang
|
Aturan
|
:
|
Cara
(ketentuan, Petunjuk, Patokan, Perintah) yang telah ditetapkan supaya diturut
|
Audit
|
:
|
Pemeriksaan
pembukuan tentang keuangan secara berkala
|
Autentik
|
:
|
Dapat
dipercaya; Asli; Sah
|
Badan Musyawarah
(Bamus) DPR
|
:
|
Salah
satu alat kelengkapan DPR yang bertugas, antara lain menetapkan acara DPR
untuk satu kali sidang dan memberikan pendapat kepada pimpinam DPR
|
Berevolusi
|
:
|
Mengadakan
perlawanan dsb untuk mengubah sistem ketatanegaraan (pemerintahan atau
keadilan sosial)
|
Berimplikasi
|
:
|
Mempunyai
implikasi; mempunyai hubungan keterlibatan:
|
Bipatride
|
:
|
Orang
yg mempunyai kewarganegaraan rangkap sbg akibat perbedaan stelsel; asas
kewarganegaraan yg dianut oleh negara yg berbeda
|
Birokrasi
|
:
|
Sistem
pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang
pada hierarki dan jejang jabatan
|
Blokade
|
:
|
Pengepungan
suatu daerah atau negara, sehingga orang-orang atau barang - barang kapal
tidak bisa keluar masuk bebas
|
Bombardemen
|
:
|
Merupakan
serangan besar-besaran dengan menggunakan senjata terhadap suatu negara dari
negara lain
|
Boraks
|
:
|
Zat
pembersih (antisepik) yang berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi
|
BPPT
|
:
|
Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi
|
BUMN
|
:
|
Badan
Usaha Milik Negara
|
Calo
|
:
|
Orang
yang menjadi perantara dan memberikan jasanya berdasarkan upah
|
Contigenten
|
:
|
Pajak
yang harus dibayar oleh rakyat dengan menyerahkan hasil bumi
|
Dampak
|
:
|
Pengaruh
|
Deklarasi
|
:
|
Pernyataan
ringkas dan jelas tentang suatu hal
|
Deklaratif
|
:
|
Bersifat
pernyataan ringkas dan jelas
|
Dekonsentrasi
|
:
|
Pelimpahan
wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat dan/ atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu
|
Demokrasi
|
:
|
Bersifat
demokrasi, rakyat berperan serta dengan perantara wakil-wakilnya/Bentuk
pemerintahan yang kukuasannya dipegang semua orang (banyak orang)
|
Demonopolisasi
|
:
|
Usaha
penghapusan monopoli
|
Deportasi
|
:
|
Pembuangan,
pengasingan, atau pengusiran seseorang ke luar suatu negeri sbg hukuman, atau
krn orang itu tidak berhak tinggal di situ;
|
Derportasi
|
:
|
Pembuangan,
pengasingan, pengusiran seseorang ke luar suatu negeri sebagai hukuman, orang
itu tidak berhak tinggal disitu
|
Desa
|
:
|
1
kesatuan wilayah yg dihuni oleh sejumlah keluarga yg mempunyai sistem
pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa); 2 kelompok rumah
di luar kota yg merupakan kesatuan: Daerah pedalaman sebagai lawan dari kota;
kampung
|
Desentralisasi
|
:
|
Penyerahan
wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI
|
Despotisme
|
:
|
1.
Pemerintahan seorang despot; 2 sistem pemerintahan dng kekuasaan tidak
terbatas dan sewenang-wenang
|
Deviant
|
:
|
Pelaku
yang melakukan penyimpangan (Devian)
|
Deviation
|
:
|
Penyimpangan
terhadap nilai dan norma dalam masyarakat (deviasi)
|
Devide Et Impera
|
:
|
politik
adu domba yang bertujuan agar pihak yang hendak dikuasai terbagi-bagi da
terpecah belah sehingga mudah dikuasai;
|
Dikotomi
|
:
|
Pembagian
atas dua kelompok yang saling bertentangan
|
Dinamika
|
:
|
Perubahan
masyarakat secara terus menerus yang menimbulkan perubahan dalam tata
kehidupan masyarakat yang bersangkutan
|
Disiden
|
:
|
1
orang yg tidak sepakat dng pendapat seseorang atau kelompok; 2 orang yg tidak
mau menurut pemerintahnya krn menganggap pemerintah itu tidak sah (keliru,
dsb); pembangkang
|
Disintegrasi
|
:
|
Terpecah
belah/tidak bersatu
|
Disiplin
|
:
|
Ketaatan
(Kepatuhan pada peraturan)
|
Diskriminasi
|
:
|
Perbedaan
perlakuan terhadap sesama warga negara
|
Dogmatik
|
:
|
Hal
ihwal ajaran serta keyakinan agama atau kepercayaan yg tidak boleh
dipersoalkan (harus diterima sbg kebenaran)
|
Dominan
|
:
|
Bersifat
sangat menentukan
|
Edukasi
|
:
|
Pendidikan
|
Efisiensi
|
:
|
Kemampuan
menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang-buang waktu,
tenaga, biaya)
|
Ego
|
:
|
Diri
pribadi, rasa sadar akan diri sendiri, pandangan individu tentang dirinya
sendiri
|
Eksaminasi
|
:
|
Proses
penentuan autentik tindaknya suatu naskah di arti sesuai atau tidak denga
"keinginan" penulis
|
Eksekutif
|
:
|
Pemerintah/Lembaga
yang melaksanakan undang-undang
|
Eksepsi
|
:
|
Pengecualian
|
Eksplisit
|
:
|
Gamblang,
tegas, terus terang, tidak berbelit-belit, tersurat
|
Eksploitasi
|
:
|
Mengambil
unsur yang bernilai
|
Ekstradisi
|
:
|
Penyerahan
orang yg dianggap melakukan kriminalitas oleh suatu negara kpd negara lain yg
diatur dl perjanjian antara negara yg bersangkutan
|
Emigrasi
|
:
|
(Perihal)
Pindah dari tanah air sendiri ke negeri lain untuk tinggal menetap di sana;
Perpindahan penduduk
|
Empirisme
|
:
|
Aliran
ilmu pengetahuan dan filsafat berdasarkan metode empiris / teori yg
mengatakan bahwa semua pengetahuan didapat dengan pengalatnan
|
Estetika
|
:
|
Cabang
filsafat yg menelaah dan membahas tt seni dan keindahan serta tanggapan
manusia terhadapnya;
|
Etatisme
|
:
|
Paham
yg lebih mementingkan negara dp rakyatnya
|
Etika
|
:
|
Nilai-nilai
yang berkaitan dengan hal yang baik dan buruk
|
Etimologi
|
:
|
Cabang
ilmu bahasa yang menyelidiki asal-usul kata serta perubahan dalam bentuk dan
makna
|
Etis
|
:
|
1.
Berhubungan (sesuai) dng etika; 2. Sesuai dng asas perilaku yg disepakati
secara umum
|
Even
|
:
|
Peristiwa
|
Falsafah
|
:
|
Pandangan
hidup
|
Fasisme
|
:
|
Paham
golongan nasionalis ekstrem yang menghendaki pemerintah otoriter/suatu paham
yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain
|
Federasi
|
:
|
Negara
yang terdiri dari negara-negara bagian/Negara Serikat
|
Feleksibel
|
:
|
Lentur,
mudah dibengkokkan, luwes, mudah dan cepat menyesuaikan diri
|
Filsuf
|
:
|
Ahli
filsafat
|
Finansial
|
:
|
Mengenai
urusan keuangan
|
Fiskal
|
:
|
Berhubungan
dengan pajak atau pendapatan
|
Flexibel
|
:
|
Supel,
Mudah
|
Formalin
|
:
|
Zat
pengawet mayat dan pembunuh kuman yang berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi
|
Fundamental
|
:
|
Bersifat
dasar (pokok), mendasar
|
Gender
|
:
|
Jenis
kelamin
|
Generatif
|
:
|
Bersifat
menerangkan (tt tata bahasa) dng kaidah-kaidah yg merupakan pemerian struktur
tt kalimat yg terdapat di dl sebuah bahasa
|
Gerakan Padri
|
:
|
Suatu
gerakan yang bertujuan meluruskan kembali ajaran Islam sesuai dengan
Al-Qur'an dan hadis
|
Gerakan Pro Demokrasi
|
:
|
Gerakan
yang menyuarakan dan memperjuangkan prinsip-prinsip demokrasi secara benar
|
Globalisasi
|
:
|
Proses
masuk ke ruang lingkup dunia / Suatu proses dimana antara individu, antar
kelompok, antar negara, saling berinteraksi, bergantung, berkait, dan
pengaruh-mempengaruhi satu terhadap yang lain yang melintasi batas negara
|
Golongan Terpelajar
|
:
|
Golongan
yang telah mengenyam pendidikan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
kolonial maupun swasta
|
Grasi
|
:
|
Ampunan
yang di berikan oleh kepala Negara kepada orang yang telah dijatuhi hukuman
|
Gratifikasi
|
:
|
Uang
hadiah kpd pegawai di luar gaji yg telah ditentukan
|
Habitat
|
:
|
1
tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelom-pok masyarakat; 2 Bio tempat
hidup organisme tertentu; tempat hidup yg alami (bagi tumbuhan dan hewan);
lingkungan kehidupan asli; 3 Geo tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan,
hewan, dan manusia dng kondisi tertentu pd permukaan bumi; Lingkungan Asli
sebagai tempat hidup;
|
Hak Opsi
|
:
|
Hak
untuk memilih status kewarganegaraan
|
Hak Repudiasi
|
:
|
Hak
untuk menolak status kewarganegaraan
|
Hakikat
|
:
|
Intisari
atau dasar: / kenyataan yg sebenarnya (sesungguhnya):
|
Harga Diri
|
:
|
Kehormatan
diri
|
Heterogen
|
:
|
Terdiri
dari berbagai unsur yang berbeda sifat atau berlainan jenis
|
Hibah
|
:
|
Pemberian
(dengan sukarela)
|
Historis
|
:
|
Berkenaan
dengan sejarah, bertalian atau ada hubungannya dengan masa lampau /
bersejarah
|
Homogen
|
:
|
Serba
nama atau sejenis
|
Hukum Tawan Karang
|
:
|
Humkum
adat kerajaan-kerajaan di Bali untuk menawan kapal asing yang terdampar di
peraiaran Bali
|
Identifikasi
|
:
|
1
tanda kenal diri; bukti diri; 2 penentu atau penetapan identitas seseorang,
benda, dsb; 3 Psi proses psikologi yg terjadi pd diri seseorang krn secara
tidak sadar dia membayangkan dirinya spt orang lain yg dikaguminya, lalu dia
meniru tingkah laku orang yg dikaguminya itu;
|
Identik
|
:
|
Sama
benar; tidak berbeda sedikit pun:
|
Identitas
|
:
|
Ciri-ciri
keadaan khusus seseorang atau bangsa; jati diri
|
Ideologi
|
:
|
Suatu
paham tentang cita-cita yang melandasi suatu bangsa dalam mencapai tujuan
masyarakat, bangsa, dan negaranya sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat
|
Ideologisasi
|
:
|
Gerakan
untuk menanamkan ideologi
|
Ihwal
|
:
|
Hal;
Perihal
|
Ikrar
|
:
|
Janji
yang sungguh-sungguh
|
Ilegal
|
:
|
Tidak
sah, tidak sesuai hukum
|
IMF (Interntional
Monetary Fund)
|
:
|
Dana
Keuangan internasional
|
Imigran
|
:
|
Orang
yang datang ke negara lain dan menetap di negara tersebut
|
Imperatif
|
:
|
Bersifat
memerintah atau memberi komando/mempunyai hak memberi komamdo/berisifat
mengharuskan
|
Imperialis
|
:
|
Bangsa
(negara) yang menjalankan politil menjajah bangsa (negara) lain / Negara yang
memperluas daerah jajahannya untuk kepentingan industri dan modal
|
Imperialisme
|
:
|
Sistem
politik yang berjuang menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan
keuntungan yanglebih besar
|
Imperium
|
:
|
Kerajaan,
Kekaisaran
|
Implikasi
|
:
|
Dampak
yang terjadi/Keterlibatan atau keadaan terlibat
|
Indigo
|
:
|
1.
Tumbuhan tropis, termasuk marga Indigofera, menghasilkan zat celup biru; 2
warna ungu lembayung; 3 zat celup yg diperoleh dr indigo; 4 Kim zat warna
biru tua yg diperoleh dr tumbuhan nila atau tarum
|
Individu
|
:
|
Orang
seorang, pribadi orang
|
Individualisme
|
:
|
Paham
yang mementingkan hak perseorangan disamping kepentingan masyarakat atau
negara
|
Individualistis
|
:
|
Sekap
mementinkan diri sendiri
|
Informasi
|
:
|
Keterangan/Pemberitahuan
|
Infrastruktur
|
:
|
Prasarana
|
Insiden
|
:
|
Peristiwa
(khususnya yg kurang penting dl hubungannya dng peristiwa lainnya yg lebih
besar); kejadian:
|
Insidental
|
:
|
Terjadi
atau dilakukan hanya pd kesempatan atau waktu tertentu saja; tidak secara
tetap atau rutin;
|
Instansi
|
:
|
Badan
pemerintah umum
|
Instansi Vertikal
|
:
|
Perangkat
departemen dan/atau lembaga pemermintah nondepartemen di daerah
|
Instrumen
|
:
|
1.
Alat yg dipakai untuk me-ngerjakan sesuatu (spt alat yg dipakai oleh pekerja
teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia); perkakas; 2 sarana
penelitian (berupa seperangkat tes dsb) untuk mengumpul-kan data sbg bahan
pengolahan; 3 alat-alat musik (spt piano, biola, gitar, suling, trompet); 4
ki orang yg dipakai sbg alat (diperalat) orang lain (pihak lain); 5 dokumen
resmi spt akta, surat obligasi; Alat yang dipergunakan untuk mengerjakan
sesuatu
|
Instrumental
|
:
|
Nama
kasus atau peran semantik suatu frasa nomina yg menyatakan atau berfungsi sbg
alat /(tt lagu) yg dibawakan dng memakai alat-alat musik, tidak dinyanyikan
|
Integrasi
|
:
|
Pembauran
hingga menjadi kesatuan yg utuh atau bulat;
|
Integrasionis
|
:
|
Penyokong
paham integrasi; pemersatu
|
Intelektual
|
:
|
Kecerdasan
yang bertempuh pada otak
|
Intensif
|
:
|
Secara
sungguh-sungguh dan terus-menerus dalam mengerjakan sesuatu hingga memperoleh
hasil yag optimal
|
Interaksi
|
:
|
Saling
berhubungan dan saling memengaruhi / hubungan timbal balik antara dua orang
tau lebih
|
Intergovernmental
Organizations
|
:
|
Organisasi
antarpemerintahan
|
International
Non-governmental Organizations
|
:
|
Organisasi
nonpemerintah international
|
Intervensi
|
:
|
Campur
tangan dlm perselisihan antara dua pihak (orang, golongan, negara, dsb);
|
Intervensionisme
|
:
|
Campur
tangan atas urusan dalam negeri suatu negara
|
Invasi
|
:
|
Perbuatan
memasuki wilaya negara lain dengan mengerahkan angkatan bersenjata dengan
maksud menyerang atau menguasai negara
|
Ius Soli
|
:
|
Asas
kewarganegaraan yang didasarkan atas tempat kelahiran
|
Kapitalis
|
:
|
Orang
atau golongan yang bermodal besar
|
Kapitalisme
|
:
|
Sistem
dan paham ekonomi (perekonomian) yg modalnya (penanaman modalnya, kegiatan industrinya)
bersumber pd modal pribadi atau modal perusahaan swasta dng ciri persaingan
dl pasaran bebas
|
Kapitalistis
|
:
|
Berkenaan
dng sistem kapitalisme; cenderung kpd permodalan pribadi atau pedagang yg
besar
|
Kebijakan
|
:
|
Rangkaian
konsep dan asas yang menjadi dasar rencana pelaksanaan
|
Kedaulatan
|
:
|
Kekuasaan
tertinggi
|
Kemerdekaan
|
:
|
Bebas
dari belenggu penjajahan
|
Kewarganegaraan
|
:
|
Hal
yg berhubungan dengan warga negara; keanggotaan sbg warga negara
|
Kinerja
|
:
|
Kemampuan
kerja
|
Klarifikasi
|
:
|
Penjernihan,
Penjelasan
|
Kode Etik
|
:
|
Norma
atau asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan ukuran
tingkah laku
|
Koelie Ordonantie
|
:
|
Peraturan-peraturan
mengenai persyaratan hubungan kerja kuli kontrak di sumatra timur
|
kolektif
|
:
|
Secara
bersama, secara gabungan
|
Kolektivisme
|
:
|
Ajaran
atau paham yang tidak menghendaki adanya hak milik perorangan, baik (atas
modal, tanah, maupun alat produksi semua harus dijadikan hak milik bersama,
kecuali barang konsumsi
|
Kolektor
|
:
|
Orang
yang mengumpulkan dana, benda untuk koleksi
|
Koloni
|
:
|
Negara
jajahan
|
Kolonial
|
:
|
Berhubungan
dengan sifat jajahan
|
Kolonialis
|
:
|
Orang
atau negara yang menganut paham atau mempraktikkan kolonialisme, penjajah
|
kolonialisme
|
:
|
Paham
tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan
maksud untuk memperluas negara itu
|
Kolonis
|
:
|
Orang
yang tinggal di daerah jajahan
|
Kolusi
|
:
|
Kerjasama
melawan hukum yang merugikan masyarakat dan negara
|
Komersial
|
:
|
Dimaksudkan
untuk diperdagangkan
|
Komisi
|
:
|
Salah
satu alat kelengkapan DPR yang membidangi bidang tugas tertentu
|
Komisi
|
:
|
Imbalan
(uang) atau persentase tertentu yang dibayarkan karena jasa yang diberikan
dalam jual beli dan sebagainya
|
Komisi Visman
|
:
|
Komisi
yang dikatehui oleh Dr. E. H. Visman bertugas untuk menyelidiki dan
mempelajari perubahan ketatanegaraan yang diinginkan bangsa Indonesia
|
Komisi-Komisi
|
:
|
Sekelompok
orang yang diberi wewenang oleh pemerintah, rapat, dan sebagainya
|
Komitmen
|
:
|
Keterikatan
|
Kompeni
|
:
|
1.
persekutuan dagang Belanda di Nusantara pd pertengahan abad ke-17 sampai
dengan awal abad ke-19 (VOC); 2. pemerintah Belanda (pd zaman penjajahan); 3.
serdadu (terutama serdadu VOC atau serdadu Belanda);
|
Kompensasi
|
:
|
Ganti
rugi
|
Kompleksitas
|
:
|
Kerumitan,
Keruwitan, (kejiwaan dengan terlalu curiga terhadap orang lain
|
Komponen
|
:
|
Bagian-bagian
dari yang penting
|
Komunikasi
|
:
|
Pengiriman
dan penerimaan pesan antara orang yang satu atau lebih dengan cara yang tepat
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami
|
Komunikator
|
:
|
Orang
atau kelompok perang yang menyampaikan pesan kepada komunikan
|
Komunis
|
:
|
Penganut
paham komunisme
|
Komunisme
|
:
|
Ideologi
yang menganut ajaran Karl Marx yang hendak menghapus hak milik perseorangan
dan menggantikannya dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh negara
|
Kondusit
|
:
|
Memberi
peluang pada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung
|
Konfederasi
|
:
|
Perserikatan
Negara
|
Konferensi
|
:
|
Rapat
atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah
yang dihadapi bersama; Permusyawaratan; Muktamar
|
Konfigurasi
|
:
|
Bentuk,
wujud (untuk menggambarkan orang atau benda)
|
Konfrontasi
|
:
|
Perihal
berhadap-hadapan langsung (antara saksi dan terdakwa dsb); permusuhan; pertentangan
|
Konfrontir
|
:
|
Konfrontasi
|
Konglomerat
|
:
|
Pengusaha
besar yang mempunyai banyak perusahaan atau anak perusahaan
|
Kongres
|
:
|
1.
pertemuan besar para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) untuk
mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai pelbagai masalah; muktamar;
rapat besar; 2. pertemuan wakil-wakil negara untuk membicarakan satu masalah;
3. Pol dewan legislatif yg terdiri atas senat dan dewan perwakilan di Amerika
Serikat, yg pd dasarnya bertugas mengawasi dan mencocokkan kegiatan
pemerintah
|
Konsekuen
|
:
|
Sesuai
dengan apa yg telah dikatakan atau diperbuat; berwatak teguh, tidak
menyimpang dr apa yg sudah diputuskan
|
Konsensus
|
:
|
Kesepakatan
kata atau permufakatan bersama (mengenai pendapat, pendirian, dsb) yang
dicapai melalui kebulatan suara
|
Konservasi
|
:
|
Pemeriharaan
atau perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencega kurusakan dan
kemusnahan dengan jalan mengawetkan, pengawetan, pelestarian
|
Konservatif
|
:
|
Bersifat
mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku / kolot
|
Konspirasi
|
:
|
Komplotan,
persekongkolan
|
Konstituante
|
:
|
Panitia
atau dewan pembentuk dasar
|
Konstitusi
|
:
|
Undang
- Undang Dasar
|
Konsultasi
|
:
|
Pertukaran
pikiran yang mendapatkan kesimpulan (nasihat, saran, dan sebagainya) yang
sebaik-baiknya
|
Konsumerisme
|
:
|
Paham
atau gaya hidup yg menganggap barang-barang (mewah) sbg ukuran kebahagiaan,
kesenangan, dsb; gaya hidup yg tidak hemat
|
Konsumtif
|
:
|
Bersifat
konsumsi (hanya memakai, tidak menghasilkan sendiri): / Bergantung pd hasil
produksi pihak lain
|
Konvensi
|
:
|
Hukum
dasar yang tidak tertulis (Nondokumentary Constitution)/perjanjian
antarnegara, para penguasa pemerintahan
|
Konvensional
|
:
|
Tradisional
|
Koordinasi
|
:
|
Perihal
pengaturan supaya terarah dan baik
|
Korporasi
|
:
|
Badan
usaha yang sah
|
Korupsi
|
:
|
Penyelewengan
atau penggelapan (uang negara, atau perusahaan) untuk keuntungan pribadi dan
orang lain
|
Koruptor
|
:
|
Orang
yang menyelengwengkan atau menggelapkan uang negara atau perusahaan tempat
kerjanya
|
Kosekuensi
|
:
|
Akibat
|
Kristalisasi
|
:
|
1
proses, cara, perbuatan menjadi kristal; penghabluran; 2 ki penjernihan atau
penegasan (biasanya berupa kesimpulan singkat); perihal menjadi jernih dan
jelas (tt suatu gagasan dsb):
|
Kroni
|
:
|
Teman
dekat
|
Kualitas
|
:
|
Mutu
|
Kuantitas
|
:
|
Jumlah
|
Kudeta
|
:
|
Perebutan
kekuasaan (pemerintahan) dng paksa:
|
Labil
|
:
|
1
goyah; tidak mantap; tidak kokoh (tt bangunan, pendirian, dsb); 2 goyang;
tidak tenang (tt kendaraan, kapal, pesawat terbang, dsb); 3 tidak tetap;
mudah berubah-ubah; naik turun (tt harga barang, nilai uang, dsb); 4 tidak
stabil; cenderung berubah; 5 Fis tidak seimbang dan mudah berubah;
|
Legalitas
|
:
|
Perihal
(keadaan) sah; keabsahan
|
Legislasi
|
:
|
Pembuatan
Undang - Undang
|
Legislasi
|
:
|
Pembuatan
undang-undang
|
Legislatif
|
:
|
Lembaga
pembuat Undang-undang
|
Legitimasi
|
:
|
Keterangan
yang mengesahkan atau membenarkan bahwa pemegang keterangan adalah
betul-betul orang dimaksud, pernyataan yang sah (menurut UU), Pengesahan
|
Lembaga Pemerintah
Nondepartemen (LPND)
|
:
|
Aparatur
pemerintah pusat yang langsung dibawah dan bertanggungjawab kepada presiden,
Lembaga Pemerintah Nondepartemen antara lain Bappenas, Biro Pusat Statistik
(BPS), Badan Intelejen Nasional (BIN), dll
|
Lembaran Negara
|
:
|
Suatu
lembaran tempat mengundangkan atau mengumumkan semua peraturan-peraturan
negara dan pemerintah agar dianggap sah berlakunya dan diketahui umum.
Lembaran negara diterbitkan oleh Sekretariat Negara
|
Liberal
|
:
|
Bebas,
berpandangan bebas
|
Liberalisasi
Perdagangan
|
:
|
Perdagangan
bebas
|
Liberalisme
|
:
|
Usaha
perjuangan menuju kebebasan
|
Makar
|
:
|
Perbuatan
atau usaha menjatuhkan pemerintah yang sah
|
Maktub
|
:
|
Tertulis;
tercantum:
|
Malpraktik
|
:
|
Kesalahan
praktik, contohnya kesalahan mendiagnosa (menduka) penyakit oleh dokter,
dokter salah dalam menangani penyakit pasien, dokter salah memberi resep, dan
sebagainya
|
Manifesto
|
:
|
Pernyataan
terbuka tentang tujuan dan pandangan seseorang atau suatu kelompok
|
Marginal
|
:
|
Berhubungan
dng batas (tepi); tidak terlalu menguntungkan: / berada di pinggir:
|
Materialisme
|
:
|
Pandangan
hidup yg men-cari dasar segala sesuatu yg termasuk kehidupan manusia di dl
alam kebendaan semata-mata dng mengesampingkan segala sesuatu yg mengatasi
alam indra
|
Mayoritas
|
:
|
Jumlah
orang terbanyak yg memperlihatkan ciri tertentu menurut suatu patokan
dibandingkan dng jumlah yg lain yg tidak memperlihatkan ciri itu
|
Mekanisme
|
:
|
Cara
kerja suatu organisasi
|
Menginvasi
|
:
|
Menyerang
|
Migrasi
|
:
|
Perpindahan
penduduk dari suatu tempat (negara) ke tempat (negara) lain untuk menetap
|
Militerisme
|
:
|
Paham
yang berdasarkan kekuatan militer sebagai pendukun kekuasaan / Pemerintahan
yg dikuasai oleh golongan militer /Pemerintah yg mengatur negara secara
militer
|
Mobilitas
|
:
|
Perpindahan/Pergerakan
|
Moderat
|
:
|
Selalu
menghindarkan perilaku atau pengungkapan yg ekstrem
|
Monarki
|
:
|
Bentuk
pemerintahan yang kekuasannya dipegang satu orang
|
Moneter
|
:
|
Berhubungan
dengan uang atau keuangan
|
Money politic
|
:
|
Melakukan
kecurangan politik dengan menggunakan uang, biasanya para calon pemilih
diberi uang agar mereka mau memilih partai politik atau kandidat (calon) yang
memberi uang tersebut.
|
Monisme
|
:
|
1
pandangan bahwa semesta itu merupakan satu satuan tunggal; 2 pandangan bahwa
materi dan alam pikiran itu satu
|
Monopoli
|
:
|
1.
Situasi yg pengadaan barang dagangannya tertentu (di pasar lokal atau
nasional) sekurang-kurangnya sepertiganya dikuasai oleh satu orang atau satu
kelompok, sehingga harganya dapat dikendalikan: 2. Hak tunggal untuk berusaha
(membuat dsb);
|
Monosemantik
|
:
|
Hubungan
antara ungkapan dan makna yg tetap dan tegas
|
Moralitas
|
:
|
Sifat
yang mengindahkan nilai-nilai moral
|
Mosi
|
:
|
Pernyataan
yang diberikan dari parlemen (DPR) mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab menteri kepada DPR (parlemen)
|
Motivasi
|
:
|
Dorongan
untuk melakukan sesuatu
|
Muilitansi
|
:
|
Ketangguhan
dalam berjuang (menghadapi, kesulitan, berperang, dsb)
|
Multidimensional
|
:
|
Mempunyai
berbagai dimensi/segi/aspek
|
Multilateral
|
:
|
Melibatkan
atau mengikutsertakan lebih dari dua bangsa
|
Nalar
|
:
|
Selalu
/ Pertimbangan tentang baik dan buruk dsb, akal budi / Aktifitas yg
memungkinkan seseorang berpikir logis, jangkauan berpikir, kekuatan berpikir
|
Nasionalis
|
:
|
Orang
yang memperjuangkan kepentingan bangsanya
|
Nasionalisme
|
:
|
1.
Paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan:
-- makin menjiwai bangsa Indonesia; 2. Kesadaran keanggotaan dl suatu bangsa
yg secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu;
semangat kebangsaan
|
Naturalisasi
|
:
|
Pewarganegaraan
|
Nepotisme
|
:
|
Perbuatan
melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya atau kroninya
|
Netralitas
|
:
|
Keadaan
dan sikap netral (tidak memihak, bebas); kenetralan:
|
Nominal
|
:
|
Menurut
yg tercatat atau apa yg tertulis saja
|
Nominalisasi
|
:
|
Proses
membentuk nomina dr kelas kata yg lain dng menggunakan afiks tertentu; /
Proses atau hasil membentuk satuan berkelas nominal dr kata, frasa, klausa,
atau kalimat berkelas lain
|
Nominalisme
|
:
|
Aliran
filsafat yg mengajarkan bahwa pengertian umum tidak mencerminkan aspek umum dan
aspek yg mempunyai kesamaan tentang eksistensi suatu benda
|
Nonintervensi
|
:
|
Tidak
turut campur tangan dng negara-negara yg sedang berperang atau salah satu
negara yg sedang terlibat perang
|
Norma
|
:
|
Aturan/Pedoman/Kaidah;
segala sesuatu yang dijadikan pedoman bagi setiap orang untuk bersikap dan
bertindak di segi kehidupan
|
Normatif
|
:
|
Berpegang
teguh pd norma; menurut norma atau kaidah yg berlaku:
|
Observasi
|
:
|
Peninjauan
secara cermat
|
Oligarki
|
:
|
Bentuk
pemerintahan yang kukuasannya dipegang banyak orang
|
Oposan
|
:
|
Orang
atau Golongan oposisi
|
Otonomi
|
:
|
Pemerintahan
saendiri / mengatur sendiri
|
Otoritas
|
:
|
1.
Kekuasaan yg sah yg diberikan kpd lembaga dl masyarakat yg memungkinkan para
pejabatnya menjalankan fungsinya; 2. Hak untuk bertindak; 3. Kekuasaan; wewenang;
4 hak melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk memerintah orang
lain
|
Otoriter
|
:
|
Berkuasa
sendiri / Sewenang - wenang
|
Pactum
|
:
|
Perjanjian
|
Pailit
|
:
|
Bangkrut
|
Pajak
|
:
|
Pungutan
wajib, biasanya berupa uang yg harus dibayar oleh penduduk sbg sumbangan
wajib kpd negara atau pemerintah sehubungan dng pendapatan, pemilikan, harga
beli barang, dsb;
|
Pakar
|
:
|
Orang
yang ahli, Spesialis
|
Panitia Kusus (Pansus)
DPR
|
:
|
Panitia
yang dibentuk DPR dan bersifat sementara, yakni untuk melaksanakan tugas tertentu
|
Parlemen
|
:
|
Lembaga
legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)) / Badan yang terdiri atas
wakil-wakil rakyat yang dipilih dan bertanggung jawab atas perundang-undangan
dan pengendalian anggaran keuangan negara
|
Parlementer
|
:
|
Berkenaan
(berhubungan, bersifat) parlemen; ada parlemennya:
|
Partikularisme
|
:
|
Sistem
yang mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum / Aliran
politik, Ekonomi, Kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus /
sukuisme
|
Partisipasi
|
:
|
Ikut
serta
|
Patrioisme
|
:
|
Bersifat
cinta pada tanah air, sikap bersedia mengorbankan segala yang dimiliki untuk
kejayaan dan kemakmuran tanah air
|
Penjajahan
|
:
|
Proses,
Cara, Perbuatan menjajah untuk menguasai bangsa lain
|
Perimbangan
|
:
|
Persamaan
kuat
|
Perintah
|
:
|
1
perkataan yg bermaksud menyuruh melakukan sesuatu; suruhan, 2 aba-aba;
komando: 3 aturan dr pihak atas yg harus dilakukan:
|
Perusahaan
transnasional
|
:
|
Perusahaan
yang memproduksi barang atau jasa di lebih dari satu negara
|
Pewarganegaraan
|
:
|
Proses,
cara, perbuatan mewarganegarakan;
|
Politik
|
:
|
Segala
urusan dan tindakan mengenai pemerintahan negara
|
Potensi
|
:
|
Daya,
Kekuatan, Kemampuan
|
Pragmatis
|
:
|
Praktis,
tidak berbelit-belit
|
Prakarsa
|
:
|
Usaha
(tindakan, dan sebagainya) yang mula-mula; inisiatif
|
Preambule
|
:
|
Pembukaan
|
Presiden
|
:
|
1
kepala (lembaga, perusahaan, dsb): 2 kepala negara (bagi negara yg berbentuk
republik):
|
Presidensial
|
:
|
Berkenaan
dng presiden: pemerintahan -- , pemerintahan republik yg kepala negaranya
langsung memimpin kabinet
|
Presidentil
|
:
|
Presidensial
|
Privatisasi
|
:
|
Perusahaan
negara yang diswastakan (swantanisasi)
|
Proklamasi
|
:
|
Pemberitahuan
resmi kpd seluruh rakyat; permakluman; pengumuman: -- kemerdekaan Republik
Indonesia pd tanggal 17 Agustus tahun 1945;
|
Prolog
|
:
|
Pembukaan
(sandiwara, musik, pidato, dsb); (kata) pendahuluan; peristiwa pendahuluan
|
Proporsional
|
:
|
Sebanding,
Seimbang, Berimbang
|
Purnaintegrasi
|
:
|
Berkenaan
dng keadaan setelah integrasi
|
Rapat Paripurna
|
:
|
Rapat
lengkap; rapat yang dihadiri segenap anggota
|
Rasialisme
Rasio |
:
: |
1 prasangka berdasarkan keturunan bangsa; perlakuan yg berat sebelah thd (suku) bangsa yg berbeda-beda;
2 paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yg paling unggul Pemikiran yang menurut akal sehat, akal budi, nalar |
Rasional
|
:
|
Menurut
pemikiran yang masuk akal
|
Rasional
|
:
|
Menurut
pemikiran dan pertimbangan yg logis, menurut pemikiran, cocok dengan akal
|
Rasionalisme
|
:
|
Teori
(paham) yg menganggap bahwa pikiran dan akal merupakan satu-satunya dasar
untuk memecahkan problem (kebenaran) yg lepas dari jangkauan indra / Paham yg
lebih mengutamakan (kemampuan) akal daripada emosi, batin
|
Rasionatis
|
:
|
Orang
yang menganut paham rasionalisme
|
Rasisme
|
:
|
Rasialisme
|
Realistis
|
:
|
Bersifat
nyata
|
Referendum
|
:
|
Penyerahan
suatu persoalan supaya diputuskan dengan pemungutan suara umum
|
Reformasi
|
:
|
Perubahan
untuk perbaikan (bidang sosial, politik, dan agama) dalam suatu masyarakat
atau negara / Gerakan pembaharuan
|
Regional
|
:
|
Kawasan
atau daerah tententu
|
Regulatif
|
:
|
Bersangkutan
dengan peraturan
|
Reintegrasi
|
:
|
Penyatuan
kembali; pengutuhan kembali:
|
Rekapitalisasi
|
:
|
Perubahan
penting tt sifat, jenis, dan jumlah modal saham yg beredar atau jumlah agio
saham yg disetor dl suatu perseroan terbatas, termasuk penyerapan defisit;
|
Rekomendasi
|
:
|
Saran
yang menganjurkan, (membenarkan, menguatkan)
|
Rekonstruksi
|
:
|
Pengembalian
seperti semula / Penyusunan kembali
|
Remisi
|
:
|
Pengurangan
hukuman yg diberikan kpd orang yg terhukum:
|
Remunerasi
|
:
|
Pembelian
hadiah (Penghargaan atas jasa dsb), Imbalan (pemerintah menetapkan
peraturan khusus mengenai - kpd pegawai negeri)
|
Representatif
|
:
|
Dapat
mewakili
|
Reses
|
:
|
Masa
istirahat dari kegiatan bersidang
|
Residen
|
:
|
Pegawai
pamongpraja yg mengepalai daerah (bagian dr provinsi yg meliputi beberapa
kabupaten);
|
Resolusi
|
:
|
Putusan
atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yg ditetapkan oleh
rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tt
suatu hal
|
Restrukturisasi
|
:
|
Penataan
kembali (supaya struktur atau tatanannya baik);
|
Revitalisasi
|
:
|
Proses,
cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali
|
Revolusi
|
:
|
Perubahan
ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) yang dilakukan dengan
kekerasan
|
Revolusioner
|
:
|
Cenderung
menghendaki perubahan secara menyeluruh dan mendasar
|
Rigid
|
:
|
Kaku
(Sulit diubah)
|
Sabotase
|
:
|
Menggagalkan
usaha atau perbuatan orang lain dengan sengaja
|
Sanksi
|
:
|
Tindakan-tindakan,
hukuman, dan sebagainya untuk memaksa orang menepati atau menaati
hukum/peraturan
|
Sejarah
|
:
|
1.
Asal-usul (keturunan) silsilah; 2. Kejadian dan peristiwa yg benar-benar
terjadi pd masa lampau; riwayat; tambo: cerita --; 3. Pengetahuan atau uraian
tentang peristiwa dan kejadian yg benar-benar terjadi dl masa lampau; ilmu
sejarah;
|
Sekongkol
|
:
|
Berkomplot
atau bersepakat melakukan kejahatan
|
Sekularisme
|
:
|
Paham
atau pandangan yg berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pd
ajaran agama
|
Sekuler
|
:
|
Menitik
beratkan kepada keduniawian
|
Semantik
|
:
|
Ilmu
tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai seluk-beluk dan
pergeseran arti kata; 2 bagian struktur bahasa yg berhubungan dng makna
ungkapan atau struktur makna suatu wicara;
|
Separatis
|
:
|
Orang
(golongan) yg menghendaki pemisahan diri dr suatu persatuan; golongan
(bangsa) untuk mendapat dukungan
|
Serikat
|
:
|
Perkumpulan
(perhimpunan, gabungan, dsb); / Persekutuan (dagang); perseroan; / Sekutu;
kawan (dl perang dsb):
|
Simulasi
|
:
|
Penggambaran
suatu sistem atau proses dng peragaan berupa model statistik atau pemeranan
|
Sistem
|
:
|
Perangkat
unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas:
/ susunan yg teratur dr pandangan, teori, asas, dsb / Metode
|
Sistematik
|
:
|
Susunan;
aturan
|
Sistematika
|
:
|
Tata
urutan
|
Sistematis
|
:
|
Teratur
menurut sistem; memakai sistem; dng cara yg diatur baik-baik
|
Sistematisasi
|
:
|
Pengaturan
dsb sesuai dengan sistem; penggunaan sistem:
|
Sistemis
|
:
|
Bertalian
atau berhubungan dng suatu sistem atau susunan yg teratur; / Terdiri atas
beberapa subsistem:
|
Sosialisasi
|
:
|
Usaha
untuk mengubah milik perseorangan menjadi milik umum (milik negara): / roses
belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan
masyarakat dl lingkungannya: / upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga
men-jadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat; pemasyarakatan;
|
Spionase
|
:
|
Penyelidikan
secara rahasia terhadap data kemiliteran dan data ekonomi negara lain
|
Stabilitas
|
:
|
Kemantapan/Keseimbangan
|
Statis
|
:
|
Dalam
keadaan diam (tidak bergerak, tidak aktif, tidak berubah keadaannya); tetap
;Lambat
|
Status quo
|
:
|
Keadaan
tetap
|
Strategis
|
:
|
Baik
letaknya
|
Strukturalisasi
|
:
|
Usaha
menstrukturkan sesuatu; penstrukturan:
|
Strukturalisme
|
:
|
Gerakan
linguistik yg berpandangan bahwa hubungan antara unsur bahasa lebih penting
dp unsur itu sendiri, satu-satunya objek bahasa adalah sistem bahasa, dan
penelitian bahasa dapat dilakukan secara sinkronis
|
Subsidi
|
:
|
Bantuan
uang dari pemerintah
|
Substansi
|
:
|
Wwatak
yg sebenarnya dr sesuatu; isi; pokok; inti; unsur; zat:
|
Substansial
|
:
|
Bersifat
inti; sesungguhnya
|
Suku
|
:
|
1
kaki: 2 sebagian dr empat; seperempat;
seperempat jam; tiga perempat; pukul lima kurang seperempat; 3
tengahan rupiah (Rp0,50): dibagi dua setengah rupiah; uang tengahan rupiah; 4
uang emas yg dipakai juga sbg ukuran berat emas; suku emas: gelang yg beratnya sama dng uang suku
(emas); 5 bagian; sebagian dr: 6 bilangan yg menjadi bagian dr perbandingan
atau jajaran bilangan: 7 a golongan orang-orang (keluarga) yg seturunan; suku
sakat;
|
Superstruktur
|
:
|
Struktur
yg dibangun di atas struktur lain; bagian atau sebuah struktur rumit
|
Supremasi Hukum
|
:
|
Mendudukkan
hukum pada posisi utama, pertama dan menjadi pedoman
|
Terimplikasi
|
:
|
Termasuk
atau tersimpul; terlibat
|
Termolabil
|
:
|
Cenderung
dapat dirusak atau diubah banyak oleh pemanasan sederhana (spt protein yg
dapat membeku, jasad-jasad mikro, toksin bakterium dan isomer-isomer
tertentu)
|
Teror
|
:
|
Usaha
menciptakan ketakutan, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan
|
Totaliter
Terorisme |
:
: |
Bersangkutan dengan pemerintahan yg menindas hak pribadi dan mengawasi segala aspek kehidupan warganya
Penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam mencapai suatu tujuan |
Totaliterisme
|
:
|
Paham
yg dianut oleh pemerintahan totaliter dan praktik-praktik yg dilaksanakan
|
Traktat
|
:
|
Perjanjian
antar negara
|
Transparan
|
:
|
Jelas,
Jernih / Terbuka, tidak ditutup-tutupi
|
Transparansi
|
:
|
Keterbukaan
|
Transportasi
|
:
|
Pengangkutan
barang oleh berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi
|
Upeti
|
:
|
Uang
dan sebagainya yang diberikan (diantarkan) kepada seorang pejabat dan
sebagainya dengan maksud menyuap
|
Urgensi
|
:
|
Pentingnya;
hal yag sangat penting
|
Verifikasi
|
:
|
Pemeriksaan
tentang kebenaran laporan
|
Visualisasi
|
:
|
Pengungkapan
suatu gagasan atau perasaan dng menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan
angka), peta, grafik, dsb; / Proses pengubahan konsep menjadi gambar untuk
disajikan lewat televisi oleh produsen;
|
Warganegara
|
:
|
Penduduk
sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dsb yg
mempunyai kewajiban dan hak penuh sbg seorang warga dr negara itu;
|
Yuridis
|
:
|
Menurut
hukum, secara hukum, bantuan-bantuan hukum
|
Yuris
|
:
|
Ahli
hukum, sarjana hukum
|
Yurisdiksi
|
:
|
Kekuasaan
mengadili, lingkup kuasa kehakiman, peradilan/lingkungan hak dan kewajiban,
serta tanggung jawab dalam suatu wilayah atau lingkungan kerja tertentu,
kekuasaan hukum
|
Yurisprudensi
|
:
|
Ajaran
hukum melalui peradilan/himpunan putusan hakim
|
Yustisi
|
:
|
Hal-hal
berkaitan dengan peradilan
|
Catatan : Boleh ditambah jika ada yang kurang (di komentar), tunggu juga Update terbaru, Bole juga di Copas tapi jangan lupa sertakan sumbernya, Terima Kasih....
Sekian dulu Artikel tentang Istilah - Istilah Yg BerhubunganPKn
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. jimmydj81.blogspot.com berhak menyaring Komentar yang akan ditampilkan.