PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bebrapa tahun sebelumnya, istilah
globalisasi sudah menggema di seantero jagat. Kata “Globalisasi”
seakan menjadi buah bibir setiap insan yang berfikir dan membayangkan
terwujudnya kehidupan global di era sekarang ini. Kemajuan sains dan teknologi
sudah mencapai perkembangan yang amat pesat, termasuk di Negara kita Indonesia.
Kini pembangunan di Negara kita telah mencapai kemajuan yang sangat pesat,
terlebih sejak bergulirnya era reformasi hingga saat sekarang ini.
Dalam bidang ekonomi, sosial dan
politik dimasing-masing diseluruh dunia keberadaan umat islam saat ini boleh
dikata belum seberapa menggembirakan. Dalam bidang politik masih banyak umat
islam yang mengalami penindasan dan tekanan, bahkan masih ada yang hidup
dibawah tekanan keidiktatoran pemerintah setempat, hidupnya dibawah
bayang-bayang terror dan ancama. Dari segi ekonomi juga mengalami masalah
serupa, tidak sedikit dari umat islam yang hidup dibawah garis kemiskinan akibat
ketidakadilan kaum kapitalis dan kaum borjuis, khususnya di Negara Eropa dan
Amerika. Sektor-sektor perekonomian banyak diskuasai mereka. Akibatnya umat
Islam terpinggirkan, umat Islam tidak dapat tampil seabagai subyek namun malah
sebagai obyek..
Keadaan ini sesungguhnya tak lain
adalah disebabkan karena minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) dari umat Islam.
Sesungguhnya banyak diantara kita yang menghuni lahan dan pekarangan yang
subur, namun saying mereka tidak mampu mengolahnya. Kekayaan alam yang mereka miliki
dikeruk oleh orang-orang asing yang memiliki modal besar dan sumber daya yang
memadai. Kita umat Islam memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup, tetapi
dilain pihak kita masih miskin dengan sunber daya manusia, bahkan sampai saat
dan detik ini kita belum memiliki tenaga-tenaga yang professional.
Bila kita ingin mengejar
ketertinggalan ini dan mampu bersaing dengan orang-orang diluar Islam, maka
kunci utamanya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena,
betapapun kita memiliki sumber daya yang melimpah, baik sumber daya alam maupun
jumlah penduduk, tetapi potensi seperti ini sudah tidak bisa diandalkan di
zaman ultra moderen sekarang ini. Kini kunci itu terletak pada sumber daya
manusia dengan penguasaan IPTEK. Kita semua, kjususnya umat Islam yang hidup di
abad moderen ini tidak bisa tinggal diam dan berperan sebagai penonton, menjadi
obyek pembangunan dan modernisasi, namun hendaknya ikut menjadi subyek
pembangunan. Kita harus sadar bahwa tantangan yang kita hadapi tidak semakin ringan,
malah justru semakin berat. Oleh karena itu, kita tidak cukup menunggu dan
menunggu datangnya uluran tangan orang lain, namun kita harus bangkit dan
menyongsong masa depan yang lebih cerah.
B.
Identifikasi Masalah
Kita semua adalah insan yang ditakdirkan
hidup untuk dizaman sekarang ini, disadari atau tidak pasti akan tersentuh oleh
modernisasi dan era globalisasi. Dimana suatu Zaman yang sesungguhnya
biasa-biasa saja seakan-akan menjadi sesuatu yang langka, hebat, luar biasa dan
mengagumkan serta menjanjikan dan penuh harapan, terutama oleh orang-orang
Barat yang non Islam.
Dalam menyikapi arus modernisasi dan
arus era globalisasi ini, kita seabagai umat Islam hendaknya bersikap wajar dan
biasa-biasa saja. Kita tak perlu terkejut, terperangah, kagum, apalagi sampai
kita terbius dengan adanya slogan-slogan dari barat yang seakan-akan membius
kita semua. Globalisasi yang dikemas mereka seakan-akan menjadi obat penawar
rindu, penenang hati dan hiburan, atau bahkan menjanjikan suatu kehidupan yang
lebih baik. Padahal sesungguhnya istilah globalisasi yang mereka lancarkan itu
sesungguhnya tertinggal jauh dari Islam.
Hal ini bukannya mengada-ada atau
ingin menutupi kekurangan yang dimiliki Islam, namun fakta dilapangan telah
menunjukkan bahwa kita semua umat Islam dan penghuni bumi telah menyaksikan,
bahkan merasakannya, sesungguhnya arus modernisasi dan era globalisasi telah
menimbulkan dua dampak, yaitu : 1). Dampak positif dan 2). Dampak negatif.
Namun bagi kita umat Islam khususnya dampak negative telah mulai mendominasi
mepengaruhi dan merusak generasi Islam
yang merupakan salah satu tulang punggung untuk tegaknya pilar-pilar Islam.
C.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut :
1.
apakah globalisasi itu ?
2.
bagaimana dampak globalisasi
terhadap umat Islam?
3.
bagaimana sikap umat Islam
dalam menghadapi tantangan globalisasi ?
D.
Tujuan dan Manfaat
Penulisan
1.
Tujuan Penulisan.
Adapun tujuan penulis membuat makalah
ini adalah ingin mengingatkan kepada kita semua khususnya generasi muda Islam,
agar menyadari sepenuhnya bahwa umat Islam kini benar-benar dihadapkan pada
tatantangan zaman dan masa depan yang makin berat. Perkembangan yang terjadi
disegala bidang kehidupan masyarakat semakin menuntut terpenuhinya sumber daya
manausia dengan kualitas yang semakin tinggi. Hal ini tidak mungkin diraih atau
dicapai kecuali dengan mengatur strategi pendidikan Islam agar disesuaikan
dengan perkembangan keadaan, utamanya dalam menjawab tantangan pembangunan
tanpa harus keluar dari koredor atau garis-garis tuntunan atau syari’at Islam.
2. Manfaat Penulisan.
Dengan adanya tugas pembuatan makalah ini diharapakan memiliki manfaat
sebagai berikut :
- Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menulis secara ilmiah
- Dapat mengetahuai bagaimana dampak / pengaruh globalisasi terhadap umat Islam.
- Diharapkan bagi pihak lain untuk memberikan sumbangan pikiran bagi pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang sistematika penulisan karya ilmiyah.
PEMBAHASAN
A.
Dampak Globalisasi Terhadap
Umat Islam
Dewasa ini kemajuan sains dan
teknologi telah mencapai perkembangan yang sangat pesat, termasuk di Negara
kita Indonesia. Pembangunan di Negara kita juga telah mencapai kemajuan yang
demikian pesat, terutama sejak bergulirnya era reformasi hingga saat ini.
Karenanya, seiring dengan itu, marilah kita umat Islamsecara bersama-sama ikut
ambil bagian dengan secara aktif, terutama dalam pembangunan mrntal spiritual,
agar umat Islam tidak sekedar maju dalam segi fisik saja, namun juga kokoh mentalnya,
tidak mudah terjebak dalam pemikiran yang merusak.
Dalam abad teknologi ultra moderen
sekarang ini, manusia telah diruntuhkan eksistensinya sampai ketingkat mesin
akibat pengaruh globalisasi. Roh dan kemuliaan manusia telah diremehkan begitu
rendah. Manusia adalah mesin yang dikendalikan oleh kepentingan financial untuk
menuruti arus hidup yang materialistis dan sekuler. Martabat manusia
berangsur-angsur telah dihancurkan dan kedudukannya benar-benar telah
direndahkan. Globalisasi adalah merupakan gerakan yang telah dan sedang
dilakukan oleh Negara-negara Barat Sekuler untuk secara sadar atau tidak, akan
menggiring kita pada kehancuran peradaban.
Sebagaimana telah kita saksikan dalam
kehidupan sehari-hari, baik secara langsung maupun melalui media cetak dan
elektronik, mulai dari prilaku, gaya hidup, norma pergaulan dan tete kehidupan
yang dipraktekkan, dipertontonkan dan dicontohkan oleh orang-orang Barat
akhir-akhir ini semakin menjurus pada kemaksiatan. Apa yang mereka suguhkan
sangat berpengaruh terhadap pola piker umat Islam. Tak sedikit dari orang-orang
Islam yang secara perlahan-lahan menjadi lupa akan tujuan hidupnya, yang
semestinya untuk ibadah, berbalik menjadi malas ibadah dan lupa akan Tuhan yang
telah memberikannya kehidupan. Akibat pengaruh modernisasi dan globalisasi
banyak manusia khususnya umat Islam yang lupa bahwa sesungguhnya ia diciptakan
bukanlah sekedar ada, namun ada tujuan mulia yaitu untuk beribadah kepada Allah
SWT.
Di zaman sekarang ini, tak sedikit
dari umat Islam yang lemah iman, karena telah salah kaprah dalam menyikapi isu
globalisasi. Mereka seakan-akan kedatangan tamu istimewa, tamu pujaan hati yang
telah lama diagung-agungkan. Sehingga dalam bayangan mereka, globalisasi adalah
segala-galanya dan merupakan puncak dari modernisasi. Padahal ia sesungguhnya
adalah tipu daya dari bangsa Barat belaka yang sengaja menjerat dan akan
menjerumuskan umat Islam. Sesungguhnya globalisasi tidak jauh beda dengan
imprialisme. Penyebaran globalisasi hampir selalu sejalan dengan penyebaran
Neoliberalisme.
Globalisasi dengan konotasi itu
merupakan penghambaan dan penjajahan terhadap bangsa-bangsa di dunia agar
tunduk pada prinsip-prinsip barat yang rusak dan menyesatkan. Globakisasi
merupakan program yang bertujuan untuk mendayagunakan teknologi sebagai alat
untuk mengokohkan kedudukan kepentingan Negara adidaya, memperbudak
bangsa-bangsa lemah, menyedot sumber daya alamnya, meneror rakyatnya,
manghambat perjalanannya, memadamkan kekuatannya, menghapus identitasnya dan
mengubur keasliannya, reformasinya serta pembangunan peradabannya. Dengan kata
lain globalisasi merupakan gurita yang menelikung dan mencekik leher dunia
Islam.
Sasaran yang dikumandangkan
globalisasi adalah menghilangkan jarak dan batas, serta perbedaan antara umat
manusia yang berbeda-berbeda agar didomonasi kapitalisme yang tanpa batas,
dikuasai informasi tanpa pengawasan. Dengan globalisasi semua keyakinan,
pendapat dan pemikiran berbaur dan melebur sehingga yang tersisa hanyalah
pemikiran materialisme Barat yang turanik. Lebih tegas lagi bahwa globalisasi
menginginkan agar setiap elmen dunia khususnya umat Islam melepaskan
keperibadiannya, keyakinannya, prinsip-prinsipnya untuk kemudian mengikuti
pemikiran Barat dalam semua pola kehidupan.
Melihat strategi yang dicanangkan
Barat dalam isu globalisasi di atas sungguh amat busuk. Mereka mempunya agenda
terselubung dalam mengikis habis ajaran Islam yang dianut bangsa timur.
Penyebaran itu mereka lakukan melalui penyebaran informasi dengan sistem
teknologi moderennya yang dapat mengirim informasi keseluruh penjuru dunia.
Melalui jalur ini mereka menguasai public opini yang tidak jarang berisi
serangan, hinaan, pelecehan dan hujatan terhadap Islam dan mengesankan agama
Islam sebagai teroris. Perang yang mereka lancarkan bukan hanya perang senjata
namun juga perang agama. Mereka berusaha meracuni dan menodai kesucian Islam
lewat idiologi sekuler, politik, ekonomi, sosbud, teknologi, komunikasi,
keamanan dan sebagainya. Dengan berbagai cara mereka berusaha menjauhkan umat
Islam dari agamanya. Secara perlahan-lahan tapi pasti mereka menggerogoti Islam
dari dalam dan tujuan akhirnya adalah melenyapkan Islam dari muka bumi.
Globalisasi bagi umat Islam tidak
perlu diributkan, diterima ataupun ditolak, namun yang paling penting Dari semua
adalah seberapa besar peran Islam dalam menata umat manusia menuju tatanan
duniabaru yang lebih majudan beradab. Bagi kita semua, ada atau tidaknya
istilah globalisasi tidak menjadi masalah, yang penting ajaran Islam sudah
benar-benar diterima secara global, secara mendunia oleh segenap umat manusia,
diterapkan dalam kehidupan masing-masing pribadi, dalam berkeluarga,
bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sebagai umat Islam hendaknya nilai
moderen jangan kita ukur dari moderennya pakaiannya, perhiasan dan penampilan,
namun moderen bagi umat Islam adalah moderen dari segi pemikiran, tingkah laku,
pergaulan, ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, social budaya, politik dan
keamanan yang dijiwai akhlakul karimah, dan disertai terwujudnya masyarakat
yang adil, makmur, sejahtera dalam naungan ridha Allah SWT.
Untuk itu kita sebagai generasi Islam
tidak boleh lengah dalam menghadapi maslah modernisasi dan globalisasi ini.
Mari kita membentengi diri dan keluarga kita dengan keimanan dan ketaqwaan serta
akhlakul karimah yang disertai dengan sumber daya yang kuat, terampil dan
didukung oleh semangat persatuan kebersamaan. Insya Allah kita akan diberikan
kekuatan dan kemenangan oleh Allah SWT dalam membela dan mempertahankan
kejayaan agamanya yang suci ini.
P E N U T U P
A.
Kesimpulan
Di zaman sekarang ini, tak sedikit
dari umat Islam yang lemah iman, karena telah salah kaprah dalam menyikapi isu
globalisasi. Mereka seakan-akan kedatangan tamu istimewa, tamu pujaan hati yang
telah lama diagung-agungkan. Sehingga dalam bayangan mereka, globalisasi adalah
segala-galanya dan merupakan puncak dari modernisasi. Padahal ia sesungguhnya
adalah tipu daya dari bangsa Barat belaka yang sengaja menjerat dan akan
menjerumuskan umat Islam. Sesungguhnya globalisasi tidak jauh beda dengan
imprialisme. Penyebaran globalisasi hampir selalu sejalan dengan penyebaran
Neoliberalisme
Globalisasi dengan konotasi itu
merupakan penghambaan dan penjajahan terhadap bangsa-bangsa di dunia agar
tunduk pada prinsip-prinsip barat yang rusak dan menyesatkan. Globakisasi
merupakan program yang bertujuan untuk mendayagunakan teknologi sebagai alat
untuk mengokohkan kedudukan kepentingan Negara adidaya, memperbudak
bangsa-bangsa lemah, menyedot sumber daya alamnya, meneror rakyatnya,
manghambat perjalanannya, memadamkan kekuatannya, menghapus identitasnya dan
mengubur keasliannya, reformasinya serta pembangunan peradabannya. Dengan kata
lain globalisasi merupakan gurita yang menelikung dan mencekik leher dunia
Islam.
B.
Saran
Kepada rekan-rekan generasi muda umat
Islam yang kini sedang menempuh study di lembaga pendidikan Islam, baik di
pondok-pondok pesantren, madrasah diniyah, ataupun di perguruan tinggi, mari
kita bekali diri dengan ilmu pengetahuan agama dan sains serta teknologi. Kami
harapkan kepada pondok-pondok pesantren jangan hanya semata-mata mengajarkan
ilmu agama dari kitab-kitab kuning saja, namun juga harus membuka pendidikan
yang berorientasi pada sains dan teknologi.
Karena umat Islam harus memiliki
media komunikasi yang canggih untuk mengimbangi era modernisasi dan globalisasi
yang serba canggih ini, baik teknologi informasi maupun komunikasi. Dan yang
terpenting sekarang ini adalah, mari kita semua sama-sama berusaha membentengi
diri dan keluarga dengan keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah dibarengi
dengan sumber daya yang kuat, keterampilan kerja, ilmu pengetahuan dan
teknologi, didukung semangat persatuan dan kesatuan, insya Allah kita akan
diberi kemenangan dan kejayaan oleh Allah sepanjang waktu dan zaman.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. jimmydj81.blogspot.com berhak menyaring Komentar yang akan ditampilkan.