Pengertian
Booting
Untuk
mengaktifkan komputer, minimal dibutuhkan tiga komponen, yaitu hardware,
software dan user (brainware). hardware merupakan perangkat keras yang terdiri
dari CPU, Keyboard, dan perangkat pendukung lainnya. Software adalah program
yang mendukung untuk operasional hardware. sedangkan, user atau brainware adlah
pengguna komputer.
langkah awal dalam mengoperasikan komputer adalah proses booting.
langkah awal dalam mengoperasikan komputer adalah proses booting.
Booting adalah proses pemasukan arus listrik kedalam peralatan
komputer sehingga komputer dapat berkomunikasi dengan pengguna.
Tahap awal proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootstrap loader yang bertujuan untuk melacak semua I/O yang terpasang pada komputer.
Tahap awal proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootstrap loader yang bertujuan untuk melacak semua I/O yang terpasang pada komputer.
Pernahkah anda mendengar istilah
Cold Booting dan Warm Booting? Arti dari Cold Booting adalah Cold=Dingin dan
Booting=Proses menghidupkan komputer. Jika disatukan maka artinya “proses
menghidupkan komputer saat komputer dalam keadaan mati (dingin)” dan Warm
Booting adalah Warm=Panas dan Booting=Proses menghidupkan komputer Dan
disatukan menjadi “Proses penghidupan komputer (kembali) saat komputer dalam
keadaan hidup (panas) atau disebut reboot atau restart”.
Jika dlihat dari artinya pun sudah
masuk akal. Cold Boot dilakukan ketika komputer mati yang pastinya komputer
dalam keadaan dingin. Dan Warm Boot dilakukan ketika komputer hidup yang
pastinya juga komputer akan panas ketika dihidupkan.
Untuk Cold Boot dan Warm Boot,
mereka mempunyai metode tersendiri dan proses yang lumayan berbeda.
Untuk Cold Boot:
Ø
Cara melakukan Cold Boot:
1. Tancapkan
Kabel Power ke stop kontak
2. Pastikan
peralatan komputer (monitor, keyboard, mouse, dll) terpasang benar.
3. Pencet tombol
power pada casing PC.
·
Proses yang dialami ketika Cold
Boot:
1.
PSU. “Ketika arus listrik dalam
keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip
motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.”
2. BIOS ROOM. “BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang
kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya/”
3.
Jika ketika proses BOOT terjadi
kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode
post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
4.
BIOS pada VGA card akan mengecek
keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
5.
BIOS utama akan mencari
hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
6.
Start Up. “BIOS akan menampilkan
layar start up pada layar monitor.”
7.
Memory BIOS. “BIOS akan menguji
keadaan memori (RAM)”
8.
Hardware BIOS. “BIOS akan mencari
dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
9.
PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan
membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer,
USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
10. BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan
konfigurasi.
11. BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot
seperti yang diatur pada boot sequence.”
12. BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS
akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot
Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
13. Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem
operasi yang ada pada drive.”
14. Error. “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka
sistem akan berhenti.”
Untuk Warm Boot:
Ø
Metode-metode melakukan Warm Boot:
1.
Pastikan komputer masuk pada Sistem
Operasi. Lakukan lah restart pada komputer anda dengan memilih menu yang ada
pada OS.
2.
Ketika komputer belum masuk ke OS,
tekan tombol CTRL+ALT+DEL.
3.
Pencet tombol restart yang ada pada
casing PC.
·
Proses yang dialami ketika Warm
Boot:
1.
PSU. “Ketika arus listrik dalam
keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip
motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.”
2.
BIOS ROOM. “BIOS ROM akan
mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor
untuk tahap selanjutnya/”
3.
Jika ketika proses BOOT terjadi
kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode
post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
4.
BIOS pada VGA card akan mengecek
keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
5.
BIOS utama akan mencari hardware-hardware
yang menggunakan BIOS.
6.
Start Up. “BIOS akan menampilkan
layar start up pada layar monitor.”
7.
Memory BIOS. “BIOS akan menguji
keadaan memori (RAM)”
8.
Hardware BIOS. “BIOS akan mencari
dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
9.
PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan
membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer,
USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
10. BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan
konfigurasi.
11. BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot
seperti yang diatur pada boot sequence.”
12. BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS
akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot
Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
13. Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem
operasi yang ada pada drive.”
14. Error. “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka
sistem akan berhenti.”
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan berikan komentar tentang artikel ini. jimmydj81.blogspot.com berhak menyaring Komentar yang akan ditampilkan.